Rabu, 14 Mei 2008

Memulai dari diri sendiri dengan apa yang ada….

Desa Alila Selatan merupakan salah satu Desa yang terletak 22 Km arah utara dari kota Kalabahi, merupakan Desa di pegunungan dengan hasil komoditi perkebunan kemiri, cengkeh dan pinang terbesar. Komoditi ini sangat membantu dalam menopang ekonomi keluarga miskin di Desa tersebut. Akan tetapi hal ini berlangsung musiman dan tidak kontinyu. Menyadari akan hal tersebut sebagai seorang Ketua LPD (Lembaga Pembangunan Desa) yang dipercayakan oleh anggota Kelompok mandiri, Bapak Habel Adang harus menjadi contoh maka mulai dengan menanam tanaman labu jepang yang selama ini di lirik sebelah mata oleh warga sekitar.

Dimulai dengan menanam 3 buah pada bulan Maret lalu, kini telah menjalar memenuhi halaman rumah. Awalnya hasil penen labu jepang untuk konsumsi sendiri di rumah. Dan makanan ternak (Babi), Akan tetapi dengan banyaknya hasil yang dipanen setiap minggunya, membuat Pak Habel memikirkan cara lain yanitu mencoba menjual di pasar local, yang ada setiap hari Rabu. Tanpa disadari ternyata banyak permintaan akan labu jepang tersebut untuk di jual di Kalabahi oleh beberapa pedagang local yang sering berjualan di pasar local Desa.

Hal ini memberi semangat tersendiri maka sejak bulan Juli lalu tiap minggunya Bapak Habel memanen 1 karung dan dijual langsung ke pasar Kalabahi dengan pendapatan rata-rata sekali menjual satu karung Rp. 75.000. Dengan luasan yang sudah memenuhi halaman belakang rumah maka setiap minggunya Pak Habel memanen 2 karung untuk di jual. “ Ternyata ada hasil juga, bisa membantu ekonomi keluarga“ kata Pak Habel membuka cerita sambil duduk di bawah rindangnya para-para dengan rimbunya tanaman labu jepang.

Melihat keberhasilan ini maka para tetangga diam-diam mulai meminta satu dua buah sebagai benih untuk di tanam. Sebelum memberi Pak Habel selalu mewanta-wanti apabila buah labu yang diberikan tidak ditanam maka jangan datang lagi untuk meminta. Rupanya hal ini disadari betul oleh beberapa tetangganya, bahwa labu jepang yang selama ini dikenal hanya sebagai konsumsi sayuran biasa, bisa memberikan nilai tambah, apalagi perawatannya sangat sederhana, dengan mebuat para-para bambu, dimana bambu banyak terdapat di Desa tersebut.

Dari satu tetangga di sebelah rumah pada bulan Juni lalu menanam 2 butir labu jepang, kini sudah 9 rumah tangga di sekitarnya menanam labu jepang dengan membuat para-para yang sanagt apik bila di lihat. Para tetangga mulai merasakan manfaat hasil penjualan ini. Kini mereka tidak harus ke Kalabahi menjualnya, setiap minggu pada hari pasar Desa, maka dengan sendirinya para tengkulak dari Kota sudah mencari di mana mereka harus mendapat labu Jepang.

“ Ini pengalaman pertama saya bagaimana mempengaruhi tetangga sekitar menanam labu jepang. Hasilnya lumayan untuk beli garam dan minyak goreng atau minyak tanah” demikian pak Habel bercerita. “ Saat bulan begini hal yang paling sulit adalah Air, jadi hasil agak sedikit berkurang, tanaman sebagian mulai mongering. Tetapi sekali lagi lumayan sudah memberikan pendapatan selama 3 bulan ini bagi Keluarga saya dan tetangga-tetangga sekitar “ sambil menutup ceritannya dengan sepiring ubi rebus.

Tidak ada komentar: