Senin, 13 September 2010

Proviciat Kawan........

Adalah menjadi suatu kebanggaan bila ada salah satu teman kita mendapatkan penghargaan atas suatu prestasi apalagi penghargaan itu bukan hanya tingkat Provinsi atau tingkat Nasional tapi ini penghargaan bertaraf Internasional............... Sangat membanggakan......

Suatu prestasi bukan didapat dengan mudah, misalnya hanya tidur-tiduran, duduk bermalas- malasan, bekerja asal jadi, tidak tekun dan lain sebagainya tapi suatu prestasi bisa dicapai kalau kita bekerja keras, bekerja dengan sungguh-sungguh, bekerja cerdas, pantang menyerah, mau berkorban, mempunyai komitmen yang tinggi, membangun jejaring dan lain sebagainya. Apalagi pekerjaan yang harus di hadapi bukanlah pekerjaan yang gampang atau ringan yaitu pemberdayaan masyarakat miskin di daerah kritis dan terpencil....... Dan organisasi yang menjadi penggerak hanyalah suatu LSM........... kalau berhasil ..... LUAR BIAAAASAAA.... !!!!!

Inilah dasar pikiran kenapa saya harus berbangga pada saat mendapatkan informasi bahwa teman saya, Ir. Vincent Nurak, Direktur Yayasan Mitra Tani Mandiri di Kabupaten Timor Tengah Utara – NTT mendapat Penghargaan dari UNDP (salah satu badan dunia dibawah PBB) berupa Equator Awards khusus di bidang Lingkungan dan Pengembangan Ekonomi Kerakyatan. Saat ini Pak Vincent sedang dalam perjalanan ke Markas Besar PBB di New York untuk mengikuti berbagai rangkaian kegiatan dan puncaknya pada tanggal 20 September 2010 nanti akan menerima penghargaan tersebut.

Memang pantas bahkan sangat pantas...... Bila kita ikuti jejak Pak Vincent khususnya pada waktu kita bermitra dalam pengembangan suatu program pemberdayaan masyarakat, yaitu PIDRA di NTT, Pak Vincent dengan Yayasan Mitra Tani Mandiri (YMTM) mendapatkan tanggung jawab untuk wilayah Timor Tengah Utara (TTU) mulai dari tahun 2001 sampai dengan berakhirnya pendanaan program pada Desember 2008 begitu banyak prestasi yang telah ditunjukkan oleh para petani yang tergabung dalam Kelompok Mandiri (KM), Lembaga Pembangunan Desa (LPD) dan Federasi sebagai gabungan KM yang ada di satu desa ( 10 KM) baik dalam manajemen/administrasi organisasi, kegiatan usaha ekonomis produktif, perbaikan/pelestarian lingkungan (SDA), membangun jejaring sehingga terbentuknya asosiasi pemasaran bersama sehingga benar-benar dapat meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani serta memperbaiki lingkungan hidup terutama mengendalikan ladang berpindah dan sistim tebas bakar melalui pembangunan terasing yang begitu luas serta ribuan lubang atau jalur olahan yang dikenal dengan teknologi olah lubang dan olah jalur. Dan yang paling mengesankan adalah setelah PIDRA selesai pada Desember 2008 sampai saat ini 17 Desa Program PIDRA masih terus di dampingi oleh YMTM bahkan replikasi pendekatan program dengan berbagai penyempurnaan metode telah di kembangkan oleh YMTM ke desa – desa lain di TTU melalui dukungan dana dari berbagai donor seperti ANTARA dan lain-lain.

Kemudian sebgai bahan refleksi apakah kita hanya puas dan berbangga saja terhadap prestasi teman kita ini? Bagi saya pribadi, ada beberapa hal positif yang dapat menjadi motivasi dan sekaligus upaya perbaikan cara kerja kedepan, antara lain :

1. Ini suatu pembuktian bahwa bila kita mau dan sungguh-sungguh melakukannya maka tidak ada yang tidak bisa; Petani-petani (masyarakat desa) yang kita anggap bodoh, tidak mampu dan miskin tapi kalau kita dampingi dengan benar mereka dapat tumbuh dan berkembang menjadi orang-orang yang hebat bahkan kadang diluar dari prediksi kita. Disisi lain dari pekerjaan seperti ini dapat mengantarkan seorang Vincent Nurak dari TTU untuk sampai ke New York dan menerima penghargaan bertaraf internasional, siapa yang sangka?

2. LSM lokal adalah suatu potensi besar yang apabila diajak bermitra dapat menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan pembangunan di daerah NTT tercinta ini. Kapasitas mereka sudah teruji dan terbukti, sehingga kenapa pemerintah musti ragu untuk menggandeng LSM, memberikan dana kepada LSM untuk turut berpartisipasi dalam mengentaskan kemiskinan di NTT dan memajukan serta mensejahterakan masyarakat NTT.

3. Masih banyak stakeholder lainnya di NTT ini yang bisa mempunyai potensi untuk diajak bekerjasama (bermitra) untuk bersama-sama instansi pemerintah terkait untuk membangun NTT terutama membangun perekonomian NTT terutama mengembangkan perekonomian pertanian NTT yang menjadi gantungan hidup 80% masyarakat NTT.

Sekali lagi saya ingin katakan, tinggalkan cara kerja lama karena tuntutan zaman sudah berubah, paradigma pembangunan sudah berubah dan banyak potensi yang bisa kita optimalkan perannya untuk menuju suatu tatanan yang lebih baik.

Mudah-mudah Pak Vincent tidak berhenti sampai disini saja, Pak Vincent jangan terbuai dengan penghargaan ini, Pak Vincent tidak lupa dengan masyarakat kecil yang telah mengantar kesuksesan ini............ Saya yakin Pak Vincent akan bekerja lebih baik lagi, Pak Vincent akan membagi seluruh kemampuannya kepada semua pihak yang membutuhkannya dan Pak Vincent akan mengembangkan kerjasama lebih intensif lagi dengan pemerintah kabupaten, provinsi maupun nasional.

Mudah-mudah kita semua teman-teman Pak Vincent maupun pemerintah kabupaten, provinsi maupun pusat tidak hanya berbangga tapi juga mau menggandeng Pak Vincent, LSM –LSM, Sektor swasta lainnya untuk bersama-sama pemerintah membangun NTT untuk menuju NTT Baru yang lebih sejahtera dan NTT Baru yang lebih berjaya. Amin....

Proviciat Kawan......